Kamis, 29 Oktober 2009

Kehilangan???

cerita ny begini:
ada seorang gadis kecil,pada suatu ketika dia mau sebuah mutiara...karena gadis kecil ini penurut dan punya sikap hati yang baik,ibunya pun membelikan dia mutiara(imitasi) untuk nya...gadis kecil itu seneng bgt soalny selama ini dia pengen banget punya mutiara(walaupun hanya imitasi)...pokok ny gadis itu kmana-mana,tuh mutiara pasti ikut juga...hehe^^

pada suata ketika,bapa ny lagi ngobrol ma gadis kecil ini trus bapa ny minta mutiara itu...nak,bolehkan mutiara itu buat bapa?trus gadis kecil itu bilang gini,ah bapa mah,bapa blh minta apa aja asal jangan mutiara ini...dan bapa ny pun mengerti.lalu seminggu kemudian bapa ini minta mutiara itu lagi ma anak ny.Nak,mutiarany buat bapa aja yah?trus gadis kecil itu ngomong gini,knp seh bapa mau minta mutiara ini??bapa kan tau kalau aku pengen banget ma mutiara ini...dan bapa ny pun mengerti,trus seminggu kemudian bapa itu minta lagi ma anak ny.Akhirnya pada saat itu si gadis ini luluh hati nya(sambil menangis) bilang,yauda deh pa karena bapa minta trus mutiara ini,aku kasih mutiara ini deh buat bapa.

tau ga?ternyata bapa ny menukar mutiara palsu itu dengan mutiara yang asli...dan gadis kecil itu senenggggggggggggg bangettttttttt....hehe^^

terkadang kita ga tau apakah rencana Tuhan buat hidup kita,tapi Tuhan cuma mau kasih yang terbaik bukan hanya yang baik(bapamu yang jahat didunia aja tau memberi yang terbaik buat anaknya apalagi bapaMU yang disurga)...hehe^^!!!GBU

Selasa, 06 Oktober 2009

push up & donut

Ada seorang Profesor mata kuliah Religi yang bernama Dr.Christianson yang mengajar di sebuah perguruan tinggi kecil di bagian barat Amerika Serikat. Dr. Christianson mengajar ke-Kristenan di perguruan tinggi ini dan setiap siswa semester pertama diwajibkan untuk mengikuti kelas ini. Sekalipun Dr . Christianson berusaha keras menyampaikan intisari Injil kepada kelasnya, ia menemukan bahwa kebanyakan siswanya memandang materi yang diajarnya sebagai suatu kegiatan yang membosankan. Meskipun ia sudah berusaha sebaik mungkin, kebanyakan siswa menolak untuk menanggapi Kekristenan secara serius.

Tahun ini, Dr. Christianson mempunyai seorang siswa yang spesial yang bernama, Steve. Steve belajar dengan tujuan untuk melanjutkan studinya ke seminari dan mau masuk ke dalam pelayanan. Steve seorang yang popular, ia disukai banyak orang, dan seorang atlet yang memiliki fisik yang prima dan ia merupakan siswa terbaik di kelas professor itu. Suatu hari, Dr Christanson meminta Steve untuk tidak langsung pulang setelah kuliah karena ia mau berbicara kepadanya. "Berapa push up yang bisa kamu lakukan?" Steve menjawab, "Saya melakukan sekitar 200 setiap malam." "200? Lumayan itu, Steve," Dr. Christianson melanjutkan. "Apakah kamu dapat melakukan 300?" Steve menjawab, "Saya tidak tahu. Saya tidak pernah melakukan 300 sekaligus." "Apakah kamu pikir kamu dapat melakukannya? " tanya Dr.Christianson. "Ok, saya bisa coba," jawab Steve. "

Saya mempunyai satu proyek di kelas dan saya memerlukan kamu untuk melakukan 10 push up setiap kali, tapi sebanyak 30 kali, jadi totalnya 300. Dapatkah kamu melakukannya? " tanya sang profesor. Steve menjawab, "Baiklah, saya pikir saya bisa. Ok, saya akan melakukannya. " Dr Christianson berkata, "Bagus sekali! Saya memerlukan Anda untuk melakukannya Jumat ini." Dr Christianson menjelaskan kepada Steve apa yang ia rencanakan untuk kelas mereka pada Jumat itu. Pada hari Jumat, Steve datang awal ke kelas dan duduk di bagian depan kelas.

Saat kelas bermula, sang profesor mengeluarkan satu kotak besar donut. Bukan donut yang biasa tetapi yang besar dan yang punya krim di tengah-tengah. Setiap orang sangat bersemangat karena kelas itu merupakan kelas terakhir pada hari itu dan mereka bisa menikmati akhir pekan mereka setelah pesta di kelas Dr Christianson. Dr. Christianson pergi ke baris pertama dan bertanya, "Cynthia, apakah kamu mau salah satu dari donut ini?" Cynthia menjawab, "Ya". Dr. Christianson lalu berpaling kepada Steve, "Steve, apakah kamu mau melakukan 10 push up agar Cynthia bisa mendapatkan donut ini?" "Tentu saja!" Steve lalu melompat ke lantai dan dengan cepat melakukan 10 push up. Lalu Steve kembali ke tempat duduknya. Dr.Christianson meletakkan satu donut di meja Cynthia.

Dr. Christianson lalu pergi ke siswa selanjutnya, dan bertanya, "Joe, apakah kamu mau suatu donut?" Joe berkata, "Ya." Dr. Christianson bertanya, "Steve, maukah kamu melakukan 10 push up supaya Joe bisa mendapatkan donutnya?" Steve melakukan 10 push up, dan Joe mendapatkan donutnya. Begitulah selanjutnya, di baris yang pertama. Steve melakukan 10 push up untuk setiap orang sebelum mereka mendapatkan donut mereka. Di baris yang kedua, Dr. Christianson berhadapan dengan Scott. Scott seorang pemain basket, dan fisiknya sekuat Steve. Ia juga seorang yang sangat popular dan punya banyak teman wanita. Saat profesor bertanya, "Scott apakah kamu mau donut?" Jawaban Scott adalah, "Baiklah, bisakah saya melakukan push up saya sendiri?" Dr. Christianson berkata, "Tidak, Steve harus melakukannya. " Lalu Scott berkata, "Kalau begitu, saya tidak mau donutnya." Dr. Christianson mengangkat bahunya dan berpaling kepada Steve dan meminta, "Steve, apakah kamu mau melakukan 10 push up agar Scott bisa mendapatkan donut yang tidak ia kehendaki?" Dengan ketaatan yang sempurna Steven mulai melakukan 10 push up. Scott berteriak, "HEI! Saya sudah berkata, saya tidak menginginkannya! " Dr Christianson berkata, "Lihat di sini! Ini kelas saya dan semuanya ini donut saya. Biarkan saja di atas meja jika kamu tidak menginginkannya. " Ia lalu menempatkan satu donut di atas meja Scott.

Di waktu ini, Steve sudah mulai melakukan push up dengan agak perlahan. Ia hanya duduk di lantai saja karena terlalu capek untuk kembali ke tempat duduknya. Ia mulai berkeringat. Dr. Christianson mulai di baris ketiga. Para siswa sudah mulai merasa marah. Dr Christianson bertanya kepada Jenny, "Jenny, apakah kamu mengingikan donut ini?" Dengan tegas Jenny menjawab, "Tidak." Lalu Dr. Christianson bertanya Steve, "Steve, maukah kamu melakukan 10 push up lagi agar Jenny bisa mendapatkan donut yang tidak ia mau?" Steve melakukan 10 push up dan Jenny mendapatkan satu donut. Ruang sudah mulai dipenuhi oleh rasa tidak nyaman. Para siswa sudah mulai berkata,"Tidak! " dan semua donut dibiarkan di atas meja tanpa ada yang memakannya. Steve sudah kelelahan dan harus berusaha keras untuk tetap terus melakukan push up untuk setiap donut itu. Lantai tempat ia melakukan push up sudah dibasahi keringatnya dan lengannya sudah mulai kemerahan.

Dr Christianson bertanya kepada Robert, seorang ateis yang paling lantang suaranya kalau berdebat di kelas, apakah ia mau membantu untuk memastikan bahwa Steve tidak curang dan tetap melakukan 10 push up untuk setiap donut karena dia sendiri sudah tidak sanggup melihat Steve melakukan push upnya. Dr. Christianson sudah sampai ke baris ke-empat sekarang. Dan beberapa siswa dari kelas yang lain yang sudah bergabung di kelas itu dan mereka duduk di tangga. Saat profesor menghitung kembali, ternyata ada 34 siswa sekarang di kelas. Ia mulai khawatir apakah Steve dapat melakukannya. Dr. Christianson melanjutkan dari satu siswa ke siswa yang selanjutnya sampai ke akhir baris itu.

Dan Steve sudah mulai bergumul. Ia membutuhkan lebih banyak waktu untuk menyelesaikan push up-nya. Steve bertanya kepada Dr. Christianson, "Apakah hidung saya harus menyentuh lantai untuk setiap push up yang saya lakukan?" Dr.Christianson berpikir sejenak dan berkata, "Semuanya ini push up kamu. Kamu yang pegang kendali. Kamu bisa melakukan apa saja yang kamu mau." Dan Dr. Christianson melanjutkan ke siswa yang selanjutnya. Beberapa saat kemudian, Jason, seorang siswa dari kelas lain dengan santai mau masuk ke kelas, dan sebelum ia melangkahi masuk, seluruh kelas berteriak serentak, "JANGAN! Jangan masuk! Kamu berdiri di luar saja!" Jason kaget karena ia tidak tahu apa yang sedang terjadi. Steve mengangkat kepalanya dan berkata, "Tidak, biarkan dia masuk."

Professor Christianson berkata, "Kamu sadar bahwa jika Jason masuk, kamu harus melakukan 10 push up untuk dia?" Steve berkata, "Ya, biarkan dia masuk. Berikan donut kepadanya." Dr.Christianson berkata, "Ok Steve. Jason, kamu mau donut?" Jason yang baru masuk ke kelas dan tidak tahu apa-apa menjawab, "Ya, tentu saja, berikan saya donut." Steve melakukan 10 push up dengan sangat perlahan dan bersusah payah. Jason yang kebingungan diberikan satu donut. Dr. Christianson sudah selesai dengan baris ke-empat dan mulai ke tempat siswa-siswa dari kelas lain yang duduk di tangga. Tangan Steve sudah mulai gemetaran dan ia harus bergumul untuk mengangkat dirinya melawan tarikan gravitas. Di waktu ini, keringatnya bercucuran, dan tidak kedengaran apa-apa kecuali bunyi nafasnya yang kencang. Mata setiap orang di kelas itu mulai basah. Dua siswa terakhir adalah dua siswa perempuan yang sangat popular, Linda dan Susan. Dr. Christianson pergi ke Linda, "Linda, apakah kamu mau donut?" Linda dengan sedih berkata, "Tidak, terima kasih" Professor Christianson dengan perlahan bertanya, "Steve, maukah kamu melakukan 10 push up supaya Linda bisa mendapatkan donut yang tidak ia mau?" Dengan pergumulan yang berat, Steve dengan perlahan melakukan push-up untuk Linda.

Lalu Dr Christianson berpaling kepada siswa yang terakhir,Susan. "Susan, kamu mau donut ini?" Susan dengan air mata yang berlinangan di pipinya mulai menangis. "Dr Christianson, mengapa saya tidak boleh membantunya? " Dr. Christianson, dengan mata yang berkaca-kaca berkata, "Tidak, Steve harus melakukannya sendiri; saya telah memberinya tugas itu dan ia bertanggungjawab untuk memastikan setiap orang mempunyai kesempatan untuk mendapat donut itu, tidak kira apakah mereka menginginkannya atau tidak. Hanya Steve seorang saja yang mempunyai nilai yang sempurna. Setiap orang telah gagal dalam ujian mereka, mereka entah bolos kelas atau memberikan saya tugas yang di bawah standar. Steve memberitahu saya di latihan football, saat seorang pemain buat salah, ia harus buat push up. Saya memberitahu Steve bahwa tidak seorang pun dari kalian yang boleh datang ke pesta saya melainkan ia membayar harga dengan melakukan push up bagi kalian. Steve dan saya telah membuat perjanjian demi kalian semua." "Steve, maukah kamu membuat 10 push up supaya Susan bisa mendapatkan donut?" Steve dengan sangat perlahan melakukan 10 push up yang terakhirnya. Ia tahu ia sudah menyelesaikan semua yang harus dia lakukan.

Secara total, Steve telah melakukan 350 push up, tangannya tidak tahan lagi dan ia jatuh tersungkur ke lantai.. Dr. Christianson lalu berpaling ke kelas dan berkata, "Dan, demikianlah, Juru Selamat kita, Yesus Kristus, di atas kayu salib, ia telah melakukan semua yang dibutuhkan olehnya. Ia menyerahkan semuanya. Dan seperti mereka yang ada di ruangan ini, banyak di antara kita yang membiarkan hadiah itu begitu saja di atas meja, sama sekali tidak kita jamah." Dua siswa mengangkat Steve dari lantai untuk duduk di kursi, walaupun sangat lelah secara fisik, Steve tersenyum bahagia. "Engkau sudah berbuat dengan baik, hambaku yang baik dan setia," kata professor dan ia menambahkan, "Tidak semua khotbah disampaikan dengan kata-kata." Berpaling kepada kelas, profesor berkata, "Harapan saya adalah kalian dapat memahami dan sepenuhnya mengerti akan semua kekayaan kasih karunia dan rahmat yang telah diberikan kepada kalian lewat pengorbanan Yesus Kristus. Allah tidak menyayangkan putra satu-satu-Nya, tetapi menyerahkan dia untuk kita semua. Apakah kita memilih untuk menerima menolak karunia-Nya, harganya sudah lunas dibayar." "Apakah kita akan menjadi orang yang bodoh dan yang tidak bersyukur dengan meninggalkan hadiah itu di atas meja?

artikel ini keren bangettt(bukan g yg bikin seh,hehe^^)...GBU

Minggu, 04 Oktober 2009

Doa anak kecil

Suatu ketika, ada seorang anak yang sedang mengikuti sebuah lomba mobil balap mainan. Suasana sungguh meriah siang itu, sebab, ini adalah babak final. Hanya tersisa 4 orang sekarang dan mereka memamerkan setiap mobil mainan yang dimiliki. Semuanya buatan sendiri, sebab, memang begitulah peraturannya. Ada seorang anak bernama Mark. Mobilnya tak istimewa, namun ia termasuk dalam 4 anak yang masuk final.
Dibanding semua lawannya, mobil Mark lah yang paling tak sempurna. Beberapa anak menyangsikan kekuatan mobil itu untuk berpacu melawan mobil lainnya. Yah, memang, mobil itu tak begitu menarik. Dengan kayu yang sederhana dan sedikit lampu kedip diatasnya, tentu tak sebanding dengan hiasan mewah yang dimiliki mobil mainan lainnya. Namun, Mark bangga dengan itu semua, sebab, mobil itu buatan tangannya sendiri.
Tiba lah saat yang dinantikan. Final kejuaraan mobil balap mainan. Setiap anak mulai bersiap di garis start, untuk mendorong mobil mereka kencang-ke ncang. Di setiap jalurlintasan, telah siap 4 mobil, dengan 4 "pembalap" kecilnya. Lintasan itu berbentuk lingkaran dengan 4 jalur terpisah diantaranya. Namun, sesaat kemudian, Mark meminta waktu sebentar sebelum lomba dimulai. Ia tampak berkomat-kamit seperti sedang berdoa. Matanya terpejam, dengan tangan yang bertangkup memanjatkan doa. Lalu, semenit kemudian, ia berkata, "Ya, aku siap!". Dorr. Tanda telah dimulai. Dengan satu hentakan kuat, mereka mulai mendorong mobilnya kuat-kuat. Semua mobil itu pun meluncur dengan cepat. Setiap orang bersorak-sorai, bersemangat, menjagokan mobilnya masing-masing. "Ayo..ayo...cepat..cepat, maju..maju" , begitu teriak mereka. Ahha...sang pemenang harus ditentukan, tali lintasan finish pun telah terlambai.
Dan, Mark lah pemenangnya. Ya, semuanya senang, begitu juga Mark. Ia berucap, dan berkomat-kamit lagi dalam hati. "Terima kasih." Saat pembagian piala tiba. Mark maju ke depan dengan bangga. Sebelum piala itu diserahkan, ketua panitia bertanya. "Hai jagoan, kamu pasti tadi berdoa kepada Tuhan agar kamu menang, bukan?". Mark terdiam. "Bukan, Pak, bukan itu yang aku panjatkan" kata Mark. Ia lalu melanjutkan, "Sepertinya, tak adil untuk meminta pada Tuhan untuk menolongku mengalahkan orang lain. "Aku, hanya bermohon pada Tuhan, supaya aku tak menangis, jika aku kalah." Semua hadirin terdiam mendengar itu. Setelah beberapa saat, terdengarlah gemuruh tepuk-tangan yang memenuhi ruangan.
guys, terkadang kita berdoa hanya karena mengharapkan sesuatu yang membuat kita senang. tapi anak kecil ini dia tidak berdoa hanya untuk dia menang, tapi dia berdoa agar dia tidak menangis kalau dia kalah. mari kita belajar untuk berdoa tidak hanya untuk kesenangan diri kita sendiri, tapi juga berdoa agar Tuhan memberikan yang terbaik buat kita agar apapun yang terjadi membuat kita tetep bersyukur...GBU

Sabtu, 03 Oktober 2009

TETAPLAH BERDOA (1 Tes 5:17), perintah Tuhan ini tidak cukup hanya dibaca atau direnungkan tapi harus dipraktekkan supaya kehendak Tuhan terjadi di dalam hidup kita. Inilah yang gereja-gereja youth Jakarta timur lakukan. Tanggal 25 september 2009 kemarin gabungan youth ini melakukan Extreme Prayer(XP) timur yang sebelumnya dilakukan perdana pada tanggal 28 agustus 2009. XP timur ini menjadi wadah bersehati dan berdoa untuk Jakarta Timur selain itu juga membangun hubungan antar gereja youth di kota ini. Kegiatan XP ini dilakukan setiap hari jumat di minggu terakhir setiap bulan. Ikut serta dan dukung terus kegerakan doa youth Jakarta Timur ini…GBU

Selasa, 29 September 2009

Ajar aku tuk mengerti?


ada pertanyaan aneh neh,kenapa seh kita harus lahir dan hidup di dunia ini? Apakah kita hidup hanya untuk bermain,belajar,nongkrong sana-sini,kerja,atau cuma nulis note doank?


tapi dari pertanyaan yang aneh ini ternyata ada jawaban yang aneh juga...Menurut saya (jawabannya boleh aneh tapi orang ny ga loh,percaya kan? hehe^^), kita tidak lahir ke dunia ini terjadi begitu aja tapi ada prosesnya dan prosesnya kalau diliat secara biologisnya bisa dibilang sebuah keajaiban,kenapa keajaiban? Karena proses yang membentuk kita sangatlah rumit untuk dijelaskan dan unik banget.nah dari situ saya percaya kalau kita tidak diciptakan begitu aja pasti ada 1 pribadi yang luar biasa yang telah membentuk kita sebelumnya kemudian menempatkan kita ke dunia ini di dalam suatu tujuan yang mulia.

Pertanyaan berikutnya terus kenapa kita diciptakan? Jawabanny pasti simple aja,yah kita diciptakan pasti ada tujuannya (percaya ga? hehe^^)...

Banyak orang di dunia ini yang tidak hidup dalam tujuannya...
Beberapa alasannya, mungkin mereka tidak tau kenapa mereka harus hidup jadi mereka hidup sesuka mereka, ada juga alasannya karena tidak mengerti harus bagaimana berjalan menuju tujuan hidup mereka...

Ada beberapa tipe orang di dunia ini dalam mencapai tujuan hidup mereka(menurut gw^^):

1. Ada tipe orang yang 'sok tau'... Tipe orang ini, mereka hanya mau berjalan sesuai rencana mereka dan kebanyakan mereka hidup tidak sesuai rencana penciptanya.tipe orang ini sangat berbahaya karena mereka biasanya ambisius dan terkadang rela melakukan apa aja apa yang mereka mau lakukan demi rencana mereka dengan tidak mempedulikan masuka-masukan dari orang lain (bahasa gaulnya "hidup-hidup gw koq jadi loe yang repot!!").

2. Ada tipe orang yang 'ga peduli'... Tipe ini ciri-ciriny kalau ditanya cita-citanya pasti ga tau (ga tau ny karena mang ga tau yah bukan karena mereka ga mau kasih tau...) dan juga semangat hidupnya sangat lemah dan biasa-biasa aja.

3. Ada tipe orang yang 'bodoh' alias kurang pintar... Kenapa disebut seperti itu, sebenarnya mereka sudah mendapatkan gambaran masa depan yang jelas tapi mereka tidak mau bertindak atau melakukannya sehingga mereka tidak sampai pada tujuan hidupnya.

4. Tipe orang yang 'bijaksana'... Nah tipe ini yang paling baik diantara 3 tipe sebelumnya, karena orang di dalam tipe ini sangat bersemangat dalam mencari apa tujuan hidupnya yang telah ditentukan penciptanya dan dia tidak pernah hidup 'biasa-biasa' aja alias selalu berusaha untuk mencapainya.

Dari 4 tipe di atas mana yang paling cocok untuk anda? (kalau gw, tipe orang yang 'sok tau' tapi yang sedang berubah atau bertransformasi ke tipe orang yang 'bijaksana' ^^)

Kita masih bisa merubah tipe kita loh, jadi gw berharap setiap temen-temen jadi lah tipe orang yang 'bijaksana' dalam berjalan menuju tujuan hidup yang telah ditentukan olehNya...

Tapi gmn caranya yah? Wah caranya banyak bangeeeeeeeet(lebay mode on)...
Ternyata sang pencipta kita keren banget, dia kasih kita talenta atau bakat untuk dikembangkan nah itu juga bisa dijadikan gambaran dalam tujuan kita, tidak hanya itu bisa juga dengan lingkungan yang terjadi di sekitar kita, trus dengan insting kita, dan banyak cara lainnya...
Tapi saya mau kasih tau 1 rahasia besar,kita bisa pake banyak cara untuk tau dan bertindak menuju tujuan hidup kita tapi ada 1 hal yang paling penting di atas itu semua yaitu DOA(tanya pencipta kita lah sebenarnya kita harus jadi apa...) dan tidak pernah berhenti berharap(kata Tuhan pengharapan itu bukan sesuatu yang sudah kita liat tapi sesuatu yang kita belum liat)

Bapa,ajar aku tuk mengerti kemana aku harus berlari?